Monday 4 August 2014

Sabar Seorang Gadis !





Usai mengambil wuduk, Humaira membentangkan sejadah dan menyarungkan telekung solat kesayangannya.

Sejurus mengangkat takbir, dia membaca surah Al-Fatihah disusuli ayat Kursi. Kemudian untuk rakaat kedua, dia membaca surah Al-Ikhlas.

Sujud terakhir, dia bersujud lebih lama. Doa-doa dimohonkan pada Allah kerana dia tahu, saat sujud itulah Allah sangat dekat dengan hamba-Nya.

Dia juga tahu, Allah sangat menyukai hamba meminta dengan-Nya dan Dia akan malu andai tidak memberi apa yang dimohonkan hamba-hamba-Nya. 

Masya-Allah. Allah Yang Maha Agung punya rasa malu kepada hamba-Nya yakni kita, tapi kita tiada rasa malu melakukan maksiat pada-Nya...

Maira menangis... Malu pada Allah... 

Usai solat, dia berteleku sebentar di atas sejadah itu. Dia menoleh ke arah rak buku di sebelah kiri.
Maira teringat akan tasbih pemberian seseorang yang disimpan dalam bekas bertingkat di atas rak buku itu.

Dibukakan laci pertama bekas kecil bertingkat itu. Terdapat dua tasbih di dalamnya. Kedua-duanya adalah tasbih kesayangan Maira.

Tasbih berwarna merah jambu berkilauan adalah hadiah dari seorang teman yang membelinya sewaktu menunaikan umrah di Mekah. Tasbih berwarna koko kepekatan pula adalah pemberian seseorang utusan Allah swt.

Dicapai tasbih yang berwarna koko itu dan Maira kembali bersila di atas hamparan sejadah.

Zikir-zikir cinta meniti-niti dibibir sambil menguntai tasbih itu.

Bibir tugasnya mengalunkan, hati pula tugasnya menikmati zikrullah...

Allah...

Tidak lama kemudian, dia kembali semula ke rak buku untuk mengambil naskhah Al-Quran. Terdapat tiga Al-Quran disitu. Pada mulanya tangan Maira mahu mengambil Al-Quran berwarna kuning yakni Al-Quran wakaf yang diterima sewaktu masih menuntut di kampus.

Tetapi... tangannya beralih ke Al-Quran yang dibalut indah. Al-Quran yang amat disayangi menjadi pilihan akhirnya.

Sedia duduk di sejadah, dia merenung Al-Quran itu sejenak sebelum memilih surah Yusuf untuk dibaca.

Mengapa surah Yusuf?

Hatinya bersuara, 'aku mahu membaca surah Yusuf malam ini kerana aku pernah membaca sebuah buku mengatakan surah ini adalah surah paling indah tentang cinta dua insan.'

Dengan lafaz suci, bismillahirrahmanirrahim...

Surah Yusuf dibacanya penuh syahdu. Tidak kesemua ayat surah itu dia faham, namun andai ada ayat yang dia fahami maksudnya, akan dia hayati.

Sesekali dia membaca juga maksud di sebelah supaya dia lebih memahami jalan cerita surah itu.

Dia terus membaca kalam suci Ilahi dengan penuh perasaan. Sehingga ke muka surat 237, sewaktu dia mahu menghabiskan ayat ke 18...

Tidak semena-mena, bibir Humaira terhenti... dan seolah-olah dia tidak bisa terus membacakan ayat...

"Fasobrun jamiil..."

Dia berhenti disitu...

Jiwanya terasa sebak... Kolam matanya mula terasa panas dek airmata mula bergenang...

'Allah... Allah... Allah...' Sanubari Humaira merintih memanggil Rabbnya...

" Allah... Engkau sendiri mengatakan sabar itu indah... Sabar itu pilihan terbaik maka berikan aku kekuatan untuk bersabar dalam mujahadah ini Ya Allah !"

Allahuakbar...

Allahuakbar...

Peritnya Ya Allah mujahadah ini...

Sakitnya Ya Rabbi perjalanan fitrah ini...

Berikan aku kekuatan Ya Ilahi untuk thabat di jalan ini.. Jangan biarkan aku tersungkur dan terjerumus dalam kemungkaran...

Duhai Allah... aku impikan rahmah dalam perjalanan kehidupanku, maka tuntunlah aku untuk meneruskan mujahadah ini ...

agar...

agar... rahmah (kasih sayangMu) itu sentiasa aku rasai hingga akhir nafasku...

Duhai Allah...

andailah aku menghadap-Mu terlebih dahulu, aku merayu terimalah mujahadahku ini ...

terimalah kesakitan ku ini...

terimalah segala amal kebajikanku...

agar aku diterima ke syurga-Mu Ya Ilahi...

Humaira tersungkur di sejadah cinta Rabb bersama tangisan penghambaan...

ALLAH ... 

Teringat Maira akan doa Yusuf, lebih rela dirinya dipenjara daripada menjadi kegilaan wanita bernama Zulaikha yang cuba menggodanya.

" Wahai Tuhan! Penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka. Jika aku tidak Engkau hindarkan dari tipu daya mereka, niscaya aku akan cenderung (memenuhi keinginan mereka) dan tentu aku termasuk orang yang bodoh."
Ayat 33.

Allah...

Nabi Yusuf begitu takut dengan godaan para wanita yang menyukainya. sedangkan aku manusia biasa, bagaimana?!

Malu Humaira pada Allah...

Hebatnya iman di hati Nabi Yusuf!

Allah swt memperkenankan doa Nabi Yusuf dan Allah memelihara Yusuf dari godaan itu. Istimewanya Yusuf...

andailah manusia hari ini bisa punya keimanan dan ketakutan sedemikian jua...

pasti indahnya dunia...


Inspirasi Surah Yusuf.

Terima kasih Ya Ilahi...



Tika bersendirian dengan Allah, pasti Maira menangis...
andai dia bersama insan-insan lain, dia akan tersenyum...
Pedihnya dia, biar hanya dilepaskan pada DIA.




~ Di atas sejadah-Nya~






Nukilan jiwa : Umie Balqis
Gombak
0912pm
040814


No comments:

Post a Comment